top of page
  • Admin

Tips Nyaman Pakai VR untuk Metaverse: No More Motion Sickness



Salah satu keluhan pengguna Virtual Reality (VR), khususnya pengguna baru, adalah adanya rasa mual dan pusing setelah memakainya. Hal tersebut dikarenakan pengguna mengalami motion sickness. Gejala ini terjadi ketika otak manusia sulit memproses informasi yang tidak masuk berupa gangguan secara indrawi, baik penglihatan (mata) maupun pendengaran (telinga), sehingga tubuh terasa tidak seimbang. Kabar baiknya, ada beberapa cara yang dapat pengguna VR terapkan agar tetap nyaman pada saat menikmati inovasi teknologi canggih VR. Artikel ini fokus membahas tips-tips dalam penggunaan alat VR, khususnya untuk memasuki dunia Metaverse.


Secara makro, kita telah mengakui fakta bahwa teknologi Metaverse semakin menunjang kehidupan masyarakat dan diterapkan berbagai ranah industri ke tingkatan selanjutnya. Kita banyak menyemplungkan aspek sosial kita ke dalam dunia Metaverse, antara lain hiburan, pendidikan, bahkan bisnis. Di lain sisi, pada praktik mikro, beberapa pengguna VR mengalami motion sickness saat memasuki dunia Metaverse karena tubuh asli pengguna tidak bergerak sesuai dengan pergerakan avatar virtual dalam dunia imersif 3D yang Metaverse tawarkan. Untuk memasuki Metaverse, pengguna perlu membekali dirinya dengan VR Controller dan VR Headset.


Kedua perangkat tersebut merupakan modal utama pergerakan karakter virtual pengguna dalam dunia Metaverse. Ketidaksesuaian pergerakan pada dua realitas berbedalah yang mengakibatkan pengguna mengalami motion sickness. Peningkatan posibilitas pengguna mengalami motion sickness pun bertambah sebab perkembangan kemajuan teknologi imersif Metaverse. Artinya, semakin imersif kemampuan VR dalam memproyeksi dunia Metaverse, maka semakin tinggi tingkat kemungkinan pengguna mengalami motion sickness.


Pengaturan jadwal dan pemakaian berkala atas penggunaan VR dapat menjadi langkah pertama bagi pengguna untuk meminimalisir kemungkinan mengalami motion sickness. Tips tersebut akan jitu karena mengingat adanya korelasi signifikan antara motion sickness dan waktu penggunaan VR yang berlebihan. Hal ini bukan berarti pengguna tidak bisa menikmati dunia virtual dalam waktu yang lama, namun tubuh pengguna mesti beradaptasi dahulu dengan teknologinya. Seiring berjalannya waktu, pengguna dapat menambah durasi penggunaan VR secara bertahap lebih lama ketika tubuh sudah terbiasa dengan lingkungan virtualnya.


Tips berikutnya, untuk meminimalisasi motion sickness, yakni pemakaian VR Headset yang sesuai dengan ukuran lingkar kepala pengguna. Jarak mata pengguna dengan lensa pada kacamata VR tentunya harus disesuaikan agar tidak terjadi gap signifikan yang dapat mengakibatkan motion sickness. Pemakaian VR Headset yang tidak sesuai ukuran penggunanya pastinya akan menjadi salah satu faktor penyebab utama pengguna mengalami mual dan pusing. Sebab ketidaksesuaian jarak pandang menyebabkan otak pengguna merespons secara tidak masuk akal.


Sama halnya ketika kita naik mobil lalu merasa mual. Hingga akhirnya kita membuka kaca mobil agar tidak mabuk, pusatkan perhatian pendengaran dan penglihatan saat menggunakan VR pun berpengaruh terhadap motion sickness. Menambahkan kipas angin dalam ruangan bermain VR atau menggunakan aroma terapi untuk membuat tubuh kita rileks juga menjadi cara solutif untuk menikmati Metaverse. Pada akhirnya, pengguna VR akan menjadi terbiasa melalui penyesuaian yang dibarengi dengan mengaplikasikan tata cara penggunaannya secara teratur.

3 tampilan0 komentar
bottom of page